Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

CINTA DALAM DIAM KU

CINTA DALAM DIAM  Oleh: Dedi Dermawan Setiap nafas terhembus serasa tak ingin menyisahkan hari esok Raut wajahmu terpampang jelas menatap tajam tiap detiknya Kedalaman jiwaku ada nama terukir mendiami dalam benih cinta Sesungguhnya letih jiwaku, mengharap waktu menemukanku disini Namun kau tetap kukagumi bagai maha karya Malam berganti siang Kata-kata cinta mengalir Namun tidak dibibirku Aku tak mampu  mengucapkan keras kata itu Yang dimaksudkan untuk diucapkan hati Aku hanya memandang mu dari jauh Membelaimu dalam mimpiku Mencintaimu dalam diamku

PEREMPUAN MISTERIUS

PEREMPUAN MISTERIUS Oleh:Dedy dermawan Hari itu aku duduk ditaman, Seperti biasanya aku selalu membawa buku. Sambil menunggu teman ku datang, disini aku akan bercerita pertemuan ku denga Perempuan Misterus itu.  oh iya,,,,,teman ku 90 derajat berbeda dengan ku, tapi itu tidak menjadi alasan untuk kami berteman. Akhirnya teman ku tiba dengan kekonyolanya itu, aku pun berbincang dengan temanku sembari membaca sebuah buku, mungkin aku lelah hingga membuat ku bersandara menatap langit biru sampai akhirnya saya melihat kedepan, Sungguh tidak sengaja aku melihat perempuan itu, aku terdiam tersipu dengan raut wajah lugunya mata bulat bola pimpong menatap tajam di buku yang ia baca. Aku tidak tau persis, Tapi yang kutau kebiasanya sama seperti ku membaca buku, entah kenapa mataku tertuju padanya hingga aku lupa berkedip, ini sangat aneh bahkan paling aneh bagi teman ku karna tidak biasanya dia melihat ku seperti ini sampai dia menegur ku dan bertanya “Kamu kenapa, Liat setan?... Tidak Bias...

DIRINYA DOA DALAM KEHENINGAN

DIRINYA DOA DALAM  KEHENINGAN KU Oleh: Dedi Dermawan Menepis sebuah harapan yang tak kunjung menjadi kenyataan yang seharusnya menjadi jalan atau arah kebahagiaan yang tak akan sirna, dulu sangat indah aku mengindahkanya sampai jadi terindah dalam  hidupku dikala itu. Aku tidak memaksakan situasi itu akan tetapi hakikat sebuah kebahagiaan lah datang dalam jalan ku saat itu. Aku tidak pernah menyalahi sebuah takdir bahkan takdir itu pun aku tidak tau bagai  mana caraku  mendefinisikanya dikala dihadapkan dengan jalan ku saat itu. Positif negatif memukul keras dalam imaji ku, aku tak tahu lagi yang mana sebuah hakikat  atau hanya sebatas hasrat, aku cukup mengenal diri nya, sehingga aku tak mampu  membahasakanya  dalam pikiran ku yang cukup terbatas ini, hingga membuat aku tenggelam dalam kehinangan yang tiada akhir. Keheningan terus berlarut-larut, gelap terang lewat hampah tak bermakna, jarum jam berputar seolah-olah dia tak berarti lagi bagi waktu, ak...