DIRINYA DOA DALAM KEHENINGAN

DIRINYA DOA DALAM  KEHENINGAN KU
Oleh: Dedi Dermawan
Menepis sebuah harapan yang tak kunjung menjadi kenyataan yang seharusnya menjadi jalan atau arah kebahagiaan yang tak akan sirna, dulu sangat indah aku mengindahkanya sampai jadi terindah dalam  hidupku dikala itu. Aku tidak memaksakan situasi itu akan tetapi hakikat sebuah kebahagiaan lah datang dalam jalan ku saat itu. Aku tidak pernah menyalahi sebuah takdir bahkan takdir itu pun aku tidak tau bagai  mana caraku  mendefinisikanya dikala dihadapkan dengan jalan ku saat itu.
Positif negatif memukul keras dalam imaji ku, aku tak tahu lagi yang mana sebuah hakikat  atau hanya sebatas hasrat, aku cukup mengenal diri nya, sehingga aku tak mampu  membahasakanya  dalam pikiran ku yang cukup terbatas ini, hingga membuat aku tenggelam dalam kehinangan yang tiada akhir.
Keheningan terus berlarut-larut, gelap terang lewat hampah tak bermakna, jarum jam berputar seolah-olah dia tak berarti lagi bagi waktu, aku juga bukan aktivis yang dibungkam dalam kebenaran. Sungguh keheningan membuat tersipu, entah menjadi sebuah kenyamanan atau ketakberdayaan ku melewati ini.
Aku masih dalam situasi ini, dimana keheningan itu membuatku matirasa, “BAGAIMANA KEADAAN MU?” berbisik desis ditelingaku, aku amat  kenal suara itu sungguh tidak asing bagi telingaku,dirinya yah dirinya. Seketika aku merasa pantas untuk semua harapan itu, sungguh! Aku merasakan hal itu, keadaan ini bukan hal buruk, bahkan  keheningan ini menjadi jalan yang membuatku pantas, hingga dirinya menjadi doa  dalam keheningan ku, mengucap cinta diatas cinta yang  kulantunkan dalam alunan zikir ku, menyebut dirimu yang telah kuukir dalam hati ini, keheninganku ini menjadi saksi kutetapkan pilihan ku yang suci ini kepada sang pemilik kesucian yang hakiki.

Aku sadar harapan tak ada yang pupus tanpa hikmah disetiap jalanya.
Dalam tulisan ku ini aku hanya menyampaikan bahwa cinta mu hadapkan kepada sang pemilik cinta, yang suci hadapkan kepada pemilik kesucian yang hakiki. Bahwa  jangan pernah berhenti berharap akan tetapi sandingkan harapan mu kepada yang lebih berhak atas dirinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HARI di LABEKKU'

CINTA BERSEMI UNTUKMU

BUKAN PUISI DAN SAJAK